Tempat kongkow bebas berekspresi ^_^

Fakta-fakta Masturbasi, Benarkah Bisa Bikin Lutut Kopong?

Masturbasi merupakan hal yang normal dilakukan oleh setiap orang. Masturbasi menjadi salah satu cara yang biasa dilakukan sebagai pemuas hasrat seksual.

Meski normal dilakukan, masturbasi masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Kebanyakan orang merasa malu dan canggung saat membahasnya. Bahkan beberapa orang tidak mengaku pernah melakukannya.

Ketabuan itu menimbulkan banyak persepsi yang salah tentang masturbasi. Sebagian orang berpikir bahwa aktivitas tersebut hanya dilakukan untuk lajang atau yang tidak berhubungan seksual.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta yang harus diketahui seputar masturbasi:

1. Bikin lutut kopong?

Banyak mitor tersebar mengenai masturbasi. Salah satunya anggapan bahwa masturbasi bikin lutut kopong. Benarkah?

"Nggak ada hubungannya, mitos itu," tegas spesialis ortopedi foot and ankle dari RS Siloam Kebon Jeruk, dr Langga Sintong, SpOT.

Meski masturbasi berlebihan sangat tidak disarankan karena dapat mengganggu fungsi tubuh, bukan berarti lutut kopong terjadi akibat masturbasi. Tak sekali dua kali para ahli medis mengatakan bahwa lutut kopong akibat masturbasi adalah mitos belaka.

Beberapa penyakit yang membuat lutut nyeri atau terasa kopong seperti arthritis, asam urat dan infeksi sendi. Pada usia muda, penyebab nyeri lutut adalah tendinitis patella atau radang tendon dan penyakit Osgood-Schlatter.

2. Punya manfaat kesehatan

Shuey mengatakan, bahwa masturbasi memiliki sejumlah manfaat kesehatan. "Manfaatnya seperti tidur yang baik, mengurangi stres dan ketegangan, mengurangi sakit kepala, konsentrasi dan harga diri meningkat, kebugaran, dan awet muda," pungkasnya.

Sedangkan manfaat khusus yang dirasakan oleh wanita, yaitu mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim dan vagina tidak kering.

3. Menyebabkan kecanduan

Serupa dengan zat adiktif, masturbasi ternyata dapat menyebabkan kecanduan. Aktivitas ini dianggap berlebihan jika menimbulkan masalah kesehatan dan hanya dilakukan sebagai pelarian dari pikiran stres.

Menurut Susan Kellogg Spadt, direktur pengobatan seksual wanita di Center for Pelvic Medicine di Rosemont, Pennsylvania, jika masturbasi menyebabkan nyeri dan ketergantungan, ini menjadi sinyal untuk menguranginya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Copyright © 2016 Ita Bohai | Powered by blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com