Foto ilustrasi |
Peristiwa bermula usai Suwandi mencoblos di TPS 53 Lingkungan Cikepu, Kota Serang. Usai mencoblos pada Rabu (17/4) pukul 13.00 WIB dia nongkrong di TPS 93 bersama temanya. Dua TPS ini kebetulan berdekatan karena dilakukan di satu madrasah.
Tak lama, datang perempuan bernama Hasanah menuduhnya mencoblos dua kali. Terjadi adu mulut antara keduanya. Diapun diminta warga pulang menjauh dari lingkungan TPS.
Tak lama, dia dijemput paksa seorang bernama Ulul. Ia dibawa ke madrasah tadi kemudian dipukuli oleh dua orang lain.
"Nggak lama dibawa lagi ke madrasah, ya saya dipukuli di situ. Bagian atas mata memar sama belakang dan punggung," kata Suwandi saat ditemui wartawan di Kota Serang, Banten, Kamis (25/4/2019).
Suwandi mengaku tak habis pikir kenapa dia bisa dikeroyok. Yang dia tahu, pemukul menurutnya tetangganya sendiri yang salah satu keluarganya menjadi caleg. Diapun mengaku tak melakukan coblos dua kali di dua TPS berbeda.
"Nggak terima katanya saya nyoblos dua kali. Namanya saudaranya ikut nyalon. Padahal mah tetangga cuma beda RT," ujarnya.
Surat laporan Suwandi ke kepolisian. |
Namun karena banyak personel polisi yang melakukan pengamanan, ia baru melaporkan pemukulan ini ke Polresta Serang pada Selasa (23/4) malam.
0 comments:
Post a Comment